Epilepsi terjadi karena kelebihan kegiatan elektrik di daerah otak yang menyebabkan gerakan tak terkontrol. Meski tak bisa sembuh total, tapi penggunaan obat yang teratur bisa meredam kekambuhan. Ada beberapa hal yang biasanya sering memicu kekambuhan. Apa saja?
Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan kunci utama bagi para penyandang epilepsi untuk dapat mencapai kualitas hidup yang baik. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan dapat mengakibatkan terjadinya serangan, pada anak dengan epilepsi akan mengalami gangguan tumbuh kembang, serta menurunkan plastisitas otak.
Pengobatan epilepsi diperlukan untuk mengurangi kecenderungan otak untuk mendapatkan bangkitan dengan cara mengurangi kegiatan elektrik yang berlebihan atau mengurangi rangsangan yang diterima oleh neuron atau saraf.
"Penyandang epilepsi juga perlu menghindari hal-hal yang dapat memicu serangan," jelas dr Endang Kustiowati, SpS (K), MSi, Med, dokter neurologi dari RS Karyadi Semarang, dalam acara media edukasi 'Patuh Pada Pengobatan Agar Epilepsi Terkontrol', di Hotel JW Marriot.
Menurut dr Endang, berikut beberapa hal yang dapat memicu kekambuhan pasien epilepsi, yaitu:
1. Stimulasi cahaya
Pada pasien fotosensitif epilepsi, stimulasi cahaya dapat memicu kekambuhan, sehingga hindari pantuhan cahaya matahari pada air, gunakan kacamata hitam, hindari lampu diskotik, video game dan pantulan televisi.
2. Merokok
Merokok sering memicu kekambuhan pasien epilepsi meski belum bisa dibuktikan secara penelitian.
3. Olahraga berlebihan
Penyandang epilepsi tetap butuh olahraga tetapi jangan melakukan olahraga untuk alasan kompetisi. Olahraga juga sebaiknya dilakukan di lapangan atau gedung olahraga, jangan di jalanan umum, sehingga bila terjadi kekambuhan mudah mendapatkan pertolongan.
Hindari olahraga di ketinggian seperti panjat tebing dan naik gunung. Berenang boleh tapi harus ditemani.
4. Stres
Stres terbukti lebih banyak mencetuskan kebangkitan serangan (kekambuhan) dibandingkan aktivitas fisik.
5. Kondisi menegangkan
Saat-saat menjelang test, kerja berlebihan atau deadline kerja, menjelang atau saat menstruasi bisa juga memicu serangan epilepsi.
6. Kurang tidur, alkohol dan kurang makan
Banyak pasien yang mengalami serangan bila kurang tidur. Tapi ada juga yang mengalami serangan saat sedang tertidur. Alkohol juga bisa memicu serangan karena dapat menurunkan kadar obat dalam darah. Selain itu, kurang makan juga dapat memicu serangan karena menurunkan gula darah.
Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan kunci utama bagi para penyandang epilepsi untuk dapat mencapai kualitas hidup yang baik. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan dapat mengakibatkan terjadinya serangan, pada anak dengan epilepsi akan mengalami gangguan tumbuh kembang, serta menurunkan plastisitas otak.
Pengobatan epilepsi diperlukan untuk mengurangi kecenderungan otak untuk mendapatkan bangkitan dengan cara mengurangi kegiatan elektrik yang berlebihan atau mengurangi rangsangan yang diterima oleh neuron atau saraf.
"Penyandang epilepsi juga perlu menghindari hal-hal yang dapat memicu serangan," jelas dr Endang Kustiowati, SpS (K), MSi, Med, dokter neurologi dari RS Karyadi Semarang, dalam acara media edukasi 'Patuh Pada Pengobatan Agar Epilepsi Terkontrol', di Hotel JW Marriot.
Menurut dr Endang, berikut beberapa hal yang dapat memicu kekambuhan pasien epilepsi, yaitu:
1. Stimulasi cahaya
Pada pasien fotosensitif epilepsi, stimulasi cahaya dapat memicu kekambuhan, sehingga hindari pantuhan cahaya matahari pada air, gunakan kacamata hitam, hindari lampu diskotik, video game dan pantulan televisi.
2. Merokok
Merokok sering memicu kekambuhan pasien epilepsi meski belum bisa dibuktikan secara penelitian.
3. Olahraga berlebihan
Penyandang epilepsi tetap butuh olahraga tetapi jangan melakukan olahraga untuk alasan kompetisi. Olahraga juga sebaiknya dilakukan di lapangan atau gedung olahraga, jangan di jalanan umum, sehingga bila terjadi kekambuhan mudah mendapatkan pertolongan.
Hindari olahraga di ketinggian seperti panjat tebing dan naik gunung. Berenang boleh tapi harus ditemani.
4. Stres
Stres terbukti lebih banyak mencetuskan kebangkitan serangan (kekambuhan) dibandingkan aktivitas fisik.
5. Kondisi menegangkan
Saat-saat menjelang test, kerja berlebihan atau deadline kerja, menjelang atau saat menstruasi bisa juga memicu serangan epilepsi.
6. Kurang tidur, alkohol dan kurang makan
Banyak pasien yang mengalami serangan bila kurang tidur. Tapi ada juga yang mengalami serangan saat sedang tertidur. Alkohol juga bisa memicu serangan karena dapat menurunkan kadar obat dalam darah. Selain itu, kurang makan juga dapat memicu serangan karena menurunkan gula darah.