Penyakit epilepsi, perlu Anda kenali lebih dalam penyebabnya untuk pencegahan. Epilepsi atau ayan ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Dua persen dari penduduk dewasa pernah mengalami kejang dan sepertiga kelompok tersebut mengalami epilepsi.
Dibandingkan dengan gangguan lainnya yang menyerang otak, epilepsi termasuk ke dalam kelas gangguan secara langsung mempengaruhi kemampuan motorik tubuh secara sementara. Hal ini terjadi karena ketidaknormalan sinyal dari neuron ke otak. Neuron dan sel saraf cluster bertanggungjawab untuk semua aksi yang dilakukan tubuh, apabila kedua saraf ini tidak berfungsi baik dapat mengganggu aktivitas fisik dan kejang-kejang, dan dapat membuat penderitanya mengalami kehilangan kesadaran.
Penyebab penyakit epilepsi cukup beragam, namun pada umumnya gangguan pada aktivitas normal dalam neuron dapat menyebabkan epilepsi. Penyebabnya bisa saja gangguan kecil atau perkembangan otak yang tidak normal pada anak. Namun dalam beberapa kasus, epilepsi terjadi karena mengalami stroke, tumor, kista, dan pendarahan pada otak. Adapun penyebab lainnya, diantaranya :
Adapun obat-obatan untuk penyakit epilepsi, yaitu carbamazepine, valproate, lamotrigin, oxcarbazepine, dan fenitoin. Obat-obatan ini diresepkan dengan dosis kecil dan cocok untuk semua jenis epilepsi. Namun jika dokter telah mendiagnosis dan mengetahui penyakit secara spesifik, maka obat-obatan pun akan berubah. Termasuk diantaranya obat clonazepam, phenobarbital dan Primidone. Obat-obatan baru pun selalu dibuat untuk mengobati penyakit ini, seperti beberapa obat baru ini tiagabine, topiramate, levetiracetam, gabapentin dan felbamate.
Penyakit epilepsi dapat dicegah, salah satunya dengan menghindari cedera pada kepala. Lindungilah kepala Anda saat berkendaaran di jalan, khususnya Anda pengendara motor dan sepeda. Gunakan helm yang aman untuk melindungi kepala.
Begitupun ketika anak-anak bermain sepeda, baik di lingkungan rumah ataupun jalanan. Selalu gunakan helm pada anak-anak Anda dan ajarkan mereka cara berkendara yang aman. Penyakit epilepsi pada anak pun dapat dicegah dengan melakukan perawatan saat kehamilan.
Kerentanan tubuh terhadap serangan penyakit epilepsi didasarkan pada faktor-faktor berikut ini :
Saat epilepsi menyerang, gelajanya mungkin kedua mata penderita akan terus menatap, sering berkedip, dan berkedutnya kelopak mata serta anggota tubuh lainnya. Selain itu penderita juga kemungkinan akan mengalami pusing dan pingsan, disertai kehilangan ingatan setelah sadar. Jari-jari berkerut dan posisi bibir miring dapat terjadi setelah penyakit ini menyerang. Gigi menggertak, lidah berada di antara gigi dan keluar air liur pun bisa menjadi gejala yang umum ditemui pada penderita epilepsi.
Penting untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyakit epilepsi, sehingga Anda dapat menjalani perawatan lebih awal dan dapat memberikan peluang kesembuhan lebih besar. Dalam dunia medis, terdapat beberapa macam pengobatan untuk menangani epilepsi. Dan perawatan rumah sakit penting untuk menangani gangguan ini.
Tidak hanya satu dokter spesialis yang menangani penyakit ini, misalnya dokter saraf (neurologist) akan memantau aktivitas saraf penderita epilepsi. Perbanyak istirahat dan mengkonsumsi makanan sehat serta perawatan dokter dapat menyembuhkan penyakit epilepsi.
Berikut ini beberapa tipe epilepsi yang perlu Anda ketahui untuk menjalani pengobatan yang tepat :
Jika anak atau salah satu anggota keluarga Anda memiliki gejala penyakit epilepsi, segera periksakan pada dokter. Dengan mendapatkan penanganan lebih awal, kemungkinan penyakit ini dapat diatasi lebih cepat.
Dibandingkan dengan gangguan lainnya yang menyerang otak, epilepsi termasuk ke dalam kelas gangguan secara langsung mempengaruhi kemampuan motorik tubuh secara sementara. Hal ini terjadi karena ketidaknormalan sinyal dari neuron ke otak. Neuron dan sel saraf cluster bertanggungjawab untuk semua aksi yang dilakukan tubuh, apabila kedua saraf ini tidak berfungsi baik dapat mengganggu aktivitas fisik dan kejang-kejang, dan dapat membuat penderitanya mengalami kehilangan kesadaran.
Penyebab penyakit epilepsi cukup beragam, namun pada umumnya gangguan pada aktivitas normal dalam neuron dapat menyebabkan epilepsi. Penyebabnya bisa saja gangguan kecil atau perkembangan otak yang tidak normal pada anak. Namun dalam beberapa kasus, epilepsi terjadi karena mengalami stroke, tumor, kista, dan pendarahan pada otak. Adapun penyebab lainnya, diantaranya :
- Perubahan kimia dalam otak.
- Penyakit turunan, berasal dari genetika.
- Gangguan fisik dan mental.
- Cedera pada kepala ketika mengalami kecelakaan.
- Luka pada masa kehamilan.
- Pengaruh lingkungan.
Adapun obat-obatan untuk penyakit epilepsi, yaitu carbamazepine, valproate, lamotrigin, oxcarbazepine, dan fenitoin. Obat-obatan ini diresepkan dengan dosis kecil dan cocok untuk semua jenis epilepsi. Namun jika dokter telah mendiagnosis dan mengetahui penyakit secara spesifik, maka obat-obatan pun akan berubah. Termasuk diantaranya obat clonazepam, phenobarbital dan Primidone. Obat-obatan baru pun selalu dibuat untuk mengobati penyakit ini, seperti beberapa obat baru ini tiagabine, topiramate, levetiracetam, gabapentin dan felbamate.
Penyakit epilepsi dapat dicegah, salah satunya dengan menghindari cedera pada kepala. Lindungilah kepala Anda saat berkendaaran di jalan, khususnya Anda pengendara motor dan sepeda. Gunakan helm yang aman untuk melindungi kepala.
Begitupun ketika anak-anak bermain sepeda, baik di lingkungan rumah ataupun jalanan. Selalu gunakan helm pada anak-anak Anda dan ajarkan mereka cara berkendara yang aman. Penyakit epilepsi pada anak pun dapat dicegah dengan melakukan perawatan saat kehamilan.
Kerentanan tubuh terhadap serangan penyakit epilepsi didasarkan pada faktor-faktor berikut ini :
- Anak-anak dan orang berusia di atas 65 tahun.
- Pria lebih rentan mengalami epilepsi.
- Memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit epilepsi (penyakit turunan).
- Orang-orang yang cedera kepalanya.
- Stroke, kista, dan tumor di otak, serta gangguan umum vaskular (pembuluh darah).
- Orang yang menderita infeksi otak, seperti meningitis (radang selaput).
- Gejala-gejala penyakit epilepsi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis epilepsi itu sendiri. Penyakit ini dapat ditemukan dan mempengaruhi setiap bagian tubuh, sehingga sensasinya pun berbeda-beda.
Saat epilepsi menyerang, gelajanya mungkin kedua mata penderita akan terus menatap, sering berkedip, dan berkedutnya kelopak mata serta anggota tubuh lainnya. Selain itu penderita juga kemungkinan akan mengalami pusing dan pingsan, disertai kehilangan ingatan setelah sadar. Jari-jari berkerut dan posisi bibir miring dapat terjadi setelah penyakit ini menyerang. Gigi menggertak, lidah berada di antara gigi dan keluar air liur pun bisa menjadi gejala yang umum ditemui pada penderita epilepsi.
Penting untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyakit epilepsi, sehingga Anda dapat menjalani perawatan lebih awal dan dapat memberikan peluang kesembuhan lebih besar. Dalam dunia medis, terdapat beberapa macam pengobatan untuk menangani epilepsi. Dan perawatan rumah sakit penting untuk menangani gangguan ini.
Tidak hanya satu dokter spesialis yang menangani penyakit ini, misalnya dokter saraf (neurologist) akan memantau aktivitas saraf penderita epilepsi. Perbanyak istirahat dan mengkonsumsi makanan sehat serta perawatan dokter dapat menyembuhkan penyakit epilepsi.
Berikut ini beberapa tipe epilepsi yang perlu Anda ketahui untuk menjalani pengobatan yang tepat :
- Idiopathic Generalized Epilepsy. Tipe ini penyakit turunan dari keluarga.
- Idiopathic Partial Epilepsy. Mungkin disebabkan karena penyakit turunan, bisa juga tidak. Tetapi tipe ini muncul ketika penderita masih anak-anak.
- Symptomatic Generalized Epilepsy. Tipe ini memiliki ciri melebarkan kerusakan pada otak. Kemungkinan disebabkan cedera pada masa kecil.
- Symptomatic Partial Epilepsy. Biasa ditemukan pada orang dewasa. Kemungkinan dikarenakan tumor, stroke dan luka berat.
Jika anak atau salah satu anggota keluarga Anda memiliki gejala penyakit epilepsi, segera periksakan pada dokter. Dengan mendapatkan penanganan lebih awal, kemungkinan penyakit ini dapat diatasi lebih cepat.