Campak Jerman atau campak 3 hari diberi nama Rubella dalam dunia medis. Jangan bingung, Bu-Pak, namanya memang mirip dengan campak (rubeola). Rubella adalah penyakit infeksi virus menular yang menyebabkan gejala ringan seperti nyeri sendi dan sebuah ruam.
Penularannya terutama karena menghirup butiran halus air ludah (droplet) yang dibatukkan oleh penderita. Itulah mengapa, kontak yang dekat dengan penderita bisa menyebabkan penularan. Penderita bisa menularkan penyakit mulai satu minggu sebelum muncul ruam sampai satu minggu sesudah ruam menghilang.
Penyakit ini harus diwaspadai terutama pada wanita hamil. Seorang wanita yang terinfeksi pada kehamilan 16 minggu pertama (terutama 8-10 minggu) bisa mengalami keguguran, melahirkan bayinya yang sudah mati di kandungan, atau bayinya menderita cacat bawaan. Namun demikian, orang yang pernah terinfeksi campak Jerman akan mendapat kekebalan seumur hidup.
KENALI GEJALA
Gejala dimulai 14-21 hari sesudah terinfeksi. Pada anak-anak keluhan muncul setelah 1-5 hari terasa tak enak badan, pembesaran kelenjar getah bening di leher dan belakang kepala, serta nyeri sendi. Gejala awal ini sangat ringan dan biasanya tak terjadi pada remaja dan dewasa. Kemudian muncul ruam yang akan menghilang dalam 3 hari. Ruam ini mulai di muka dan leher, kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Bersamaan dengan kemunculan ruam, kulit tampak agak kemerahan, terutama di wajah. Bintik-bintik merah muncul di langit-langit mulut yang kemudian meluas menjadi satu dan melebar sampai ke bagian belakang mulut.
Kadang penyakit ini sangat ringan hingga tak terdiagnosa. Bila diperlukan, terutama pada kehamilan, bisa dilakukan pemeriksaan kadar antibodi terhadap virus rubella dalam darah.
Hampir semua penderita campak Jerman akan sembuh dengan sempurna. Pria remaja atau dewasa bisa mengalami nyeri pada testis yang menghilang setelah penyakitnya sembuh. Kadang terjadi komplikasi infeksi telinga tengah atau radang otak. Untuk mencegah penyakit ini dapat diberikan imunisasi MMR (Mumps-Measles-Rubella) yang biasanya diberikan pada anak usia 12-18 bulan.
JANGAN ANGGAP ENTENG CAMPAK
Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. Bisa terjadi pada anak-anak yang masih kecil maupun yang sudah besar. Bila daya tahan tubuh kuat, bisa saja anak tidak terkena campak sama sekali. “Hati-hati, lo, sekarang musim tampek. Kemarin saja anak tetangga saya kena.
Sekarang anak saya ketularan. Di seluruh tubuhnya timbul bercak-bercak merah dan badannya panas sekali,” begitu peringatan seorang ibu kepada teman-temannya. Apa sih yang dimaksud dengan tampek itu? Dijawab oleh dr. Asti Praborini, SpA., yang akrab disapa Rini, tampek tak lain adalah campak.
“Tampek merupakan bahasa Jawa namun istilah Indonesianya adalah campak. Sedangkan orang dari Irian menyebutnya serampah. Dalam bahasa latin disebut sebagai morbili atau rubeolla. Sementara dalam bahasa Inggris, measles,” tutur spesialis anak dari RS MH Thamrin Internasional, Jakarta ini.
Penularannya terutama karena menghirup butiran halus air ludah (droplet) yang dibatukkan oleh penderita. Itulah mengapa, kontak yang dekat dengan penderita bisa menyebabkan penularan. Penderita bisa menularkan penyakit mulai satu minggu sebelum muncul ruam sampai satu minggu sesudah ruam menghilang.
Penyakit ini harus diwaspadai terutama pada wanita hamil. Seorang wanita yang terinfeksi pada kehamilan 16 minggu pertama (terutama 8-10 minggu) bisa mengalami keguguran, melahirkan bayinya yang sudah mati di kandungan, atau bayinya menderita cacat bawaan. Namun demikian, orang yang pernah terinfeksi campak Jerman akan mendapat kekebalan seumur hidup.
KENALI GEJALA
Gejala dimulai 14-21 hari sesudah terinfeksi. Pada anak-anak keluhan muncul setelah 1-5 hari terasa tak enak badan, pembesaran kelenjar getah bening di leher dan belakang kepala, serta nyeri sendi. Gejala awal ini sangat ringan dan biasanya tak terjadi pada remaja dan dewasa. Kemudian muncul ruam yang akan menghilang dalam 3 hari. Ruam ini mulai di muka dan leher, kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Bersamaan dengan kemunculan ruam, kulit tampak agak kemerahan, terutama di wajah. Bintik-bintik merah muncul di langit-langit mulut yang kemudian meluas menjadi satu dan melebar sampai ke bagian belakang mulut.
Kadang penyakit ini sangat ringan hingga tak terdiagnosa. Bila diperlukan, terutama pada kehamilan, bisa dilakukan pemeriksaan kadar antibodi terhadap virus rubella dalam darah.
Hampir semua penderita campak Jerman akan sembuh dengan sempurna. Pria remaja atau dewasa bisa mengalami nyeri pada testis yang menghilang setelah penyakitnya sembuh. Kadang terjadi komplikasi infeksi telinga tengah atau radang otak. Untuk mencegah penyakit ini dapat diberikan imunisasi MMR (Mumps-Measles-Rubella) yang biasanya diberikan pada anak usia 12-18 bulan.
JANGAN ANGGAP ENTENG CAMPAK
Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. Bisa terjadi pada anak-anak yang masih kecil maupun yang sudah besar. Bila daya tahan tubuh kuat, bisa saja anak tidak terkena campak sama sekali. “Hati-hati, lo, sekarang musim tampek. Kemarin saja anak tetangga saya kena.
Sekarang anak saya ketularan. Di seluruh tubuhnya timbul bercak-bercak merah dan badannya panas sekali,” begitu peringatan seorang ibu kepada teman-temannya. Apa sih yang dimaksud dengan tampek itu? Dijawab oleh dr. Asti Praborini, SpA., yang akrab disapa Rini, tampek tak lain adalah campak.
“Tampek merupakan bahasa Jawa namun istilah Indonesianya adalah campak. Sedangkan orang dari Irian menyebutnya serampah. Dalam bahasa latin disebut sebagai morbili atau rubeolla. Sementara dalam bahasa Inggris, measles,” tutur spesialis anak dari RS MH Thamrin Internasional, Jakarta ini.