Tujuan pengelolaan batu saluran kemih adalah menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi.
1. Penatalaksanaan Medis.
a. Lithotripsi gelombang kejut ektrakorporeal (ESWL) yaitu : prosedur non infasif yang di gunakan untuk menghancurkan batu ginjal dengan cara amplitudo tekanan berenergi tinggi dari gelombang kejut di bangkitkan melalui suatu pelepasan energi yang kemudian di salurkan ke air dan jaringan lunak dan tekanan gelombang mengakibatkan permukaan batu pecah, dan akhirnya menyebabkan batu tersebut menjadi bagian – bagian yang lebih kecil
b. Pielolitotomi adalah prosedur pembedahan untuk mengeluarkan batu pada ginjal,indikasinya dilihat dari lokasi batu batu di ( pielum,nepron)
2. Penatalaksanaan Keperawatan.
a. Memberikan peningkatan asupan cairan untuk meningkatkan aliran urine sebagai usaha untuk mendorong batu.
b. Pengurangan bahan-bahan makanan pembentuk batu seperti : Kentang,ubi,singkong,biskuit,kue – kue yang terbuat dari susu, sayur bayam,daun mlinjo, lantoro.
3. Penatalaksanaan diet menurut M. Nurs (2006), dengan tujuan memperlambat pertumbuhan batu ginjal atau mencegah pembentukan batu ginjal.
a. Diet rendah kalsium tinggi sisa asam untuk pasien dengan kalsium ginjal.
b. Diet tinggi sisa basa untuk pasien dengan batu sistem dan asam urat.
c. Diet rendah urine untuk pasien dengan batu ginjal, asam urat dan gout.
D. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan batu saluran kemih pasca pembedahan menurut Doenges (2000),Susan Martin tucker ( 1998 ) diperoleh data sebagai berikut :
Aktifitas / istirahat.
Gejala : Pekerjaan monoton, klien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan aktifitas / imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya (penyakit tidak sembuh dan cidera medula spinalis).
Sirkulasi
Tanda : peningkatan tekanan darah, nadi, nyeri pingggang, kolig ginjal, ansietas, gagal ginjal), kulit hangat dan kemerahan, pucat.
Eliminasi
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, obstruksi sebelumnya (kalkulus). Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
Tanda : oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih, makanan / cairan.
Makanan / cairan
Gejala : mual / muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium oksalat atau fosfat, ketidakcukupan pemasukan cairan tidak minum air dengan cukup.
Tanda : distensi abdomen, penurunan / tidak adanya bising usus, muntah.
Nyeri / kenyamanan
Gejala : periode akut, nyeri berat, nyeri kolik, lokasi tergantung pada lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebral : dapat menyebar ke punggung, abdomen dan turun ke lipat paha/genetalia, nyeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvi atau kalkulus ginjal nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.
Tanda : melindungi perilaku distraksi, nyeri tekan pada areal ginjal pada palpasi.
Pemeriksaan diagnostik :
1. Urinalisa warna mungkin kuning, coklat gelap berdarah, secara umum menunjukkan SPM, SDP kristal.
2. Urine 24 jam : kreatinin asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistem mungkin meningkat.
3. Kultur urine : mungkin menunjukkan ISK.
4. BUN / kreatinin serum dan urine abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine).
5. Hitung darah lengkap : SDP mungkin meningkat.
6. IVP memberi informasi lengkap / cepat urolitiasis seperti : penyebab nyeri abdominal atau panggul menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik.
7. CT Scan : menggambarkan kalkuli dan masa lain.
8. USG ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi.
1. Penatalaksanaan Medis.
a. Lithotripsi gelombang kejut ektrakorporeal (ESWL) yaitu : prosedur non infasif yang di gunakan untuk menghancurkan batu ginjal dengan cara amplitudo tekanan berenergi tinggi dari gelombang kejut di bangkitkan melalui suatu pelepasan energi yang kemudian di salurkan ke air dan jaringan lunak dan tekanan gelombang mengakibatkan permukaan batu pecah, dan akhirnya menyebabkan batu tersebut menjadi bagian – bagian yang lebih kecil
b. Pielolitotomi adalah prosedur pembedahan untuk mengeluarkan batu pada ginjal,indikasinya dilihat dari lokasi batu batu di ( pielum,nepron)
2. Penatalaksanaan Keperawatan.
a. Memberikan peningkatan asupan cairan untuk meningkatkan aliran urine sebagai usaha untuk mendorong batu.
b. Pengurangan bahan-bahan makanan pembentuk batu seperti : Kentang,ubi,singkong,biskuit,kue – kue yang terbuat dari susu, sayur bayam,daun mlinjo, lantoro.
3. Penatalaksanaan diet menurut M. Nurs (2006), dengan tujuan memperlambat pertumbuhan batu ginjal atau mencegah pembentukan batu ginjal.
a. Diet rendah kalsium tinggi sisa asam untuk pasien dengan kalsium ginjal.
b. Diet tinggi sisa basa untuk pasien dengan batu sistem dan asam urat.
c. Diet rendah urine untuk pasien dengan batu ginjal, asam urat dan gout.
D. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan batu saluran kemih pasca pembedahan menurut Doenges (2000),Susan Martin tucker ( 1998 ) diperoleh data sebagai berikut :
Aktifitas / istirahat.
Gejala : Pekerjaan monoton, klien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan aktifitas / imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya (penyakit tidak sembuh dan cidera medula spinalis).
Sirkulasi
Tanda : peningkatan tekanan darah, nadi, nyeri pingggang, kolig ginjal, ansietas, gagal ginjal), kulit hangat dan kemerahan, pucat.
Eliminasi
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, obstruksi sebelumnya (kalkulus). Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
Tanda : oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih, makanan / cairan.
Makanan / cairan
Gejala : mual / muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium oksalat atau fosfat, ketidakcukupan pemasukan cairan tidak minum air dengan cukup.
Tanda : distensi abdomen, penurunan / tidak adanya bising usus, muntah.
Nyeri / kenyamanan
Gejala : periode akut, nyeri berat, nyeri kolik, lokasi tergantung pada lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebral : dapat menyebar ke punggung, abdomen dan turun ke lipat paha/genetalia, nyeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvi atau kalkulus ginjal nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.
Tanda : melindungi perilaku distraksi, nyeri tekan pada areal ginjal pada palpasi.
Pemeriksaan diagnostik :
1. Urinalisa warna mungkin kuning, coklat gelap berdarah, secara umum menunjukkan SPM, SDP kristal.
2. Urine 24 jam : kreatinin asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistem mungkin meningkat.
3. Kultur urine : mungkin menunjukkan ISK.
4. BUN / kreatinin serum dan urine abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine).
5. Hitung darah lengkap : SDP mungkin meningkat.
6. IVP memberi informasi lengkap / cepat urolitiasis seperti : penyebab nyeri abdominal atau panggul menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik.
7. CT Scan : menggambarkan kalkuli dan masa lain.
8. USG ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi.