Gagal ginjal stadium awal sangat sulit dideteksi karena tidak menimbulkan keluhan atau ciri-ciri yang jelas. Di rumah sakit, kasus gagal ginjal biasanya terdeteksi dengan pemeriksaan ureum dan kreatinin darah. Gejala yang berhubungan dengan gagal ginjal biasanya tidak khas, misalnya anoreksia, mual, muntah dan perubahan status mental yang disebabkan oleh penumpukan zat-zat sisa metabolisme tubuh khususnya urea serta pembengkakan tungkai atau bagian tubuh lain karena penumpukan cairan. Beberapa pasien, terutama yang gagal ginjalnya disebabkan oleh kelainan prerenal, akan mengalami penurunan jumlah urin (jumlah urin normal minimal 0.5–1.0 mL/kgBB/jam).
Gejala gagal ginjal akut
Ciri gagal ginjal akut berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya: apakah prerenal, renal atau postrenal.
Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh kondisi prerenal biasanya memberikan gejala rasa haus dan pusing saat perubahan posisi tubuh (ortostatik) karena penurunan tekanan darah, denyut nadi yang cepat (>100x/menit), bibir kering, dan produksi keringat berkurang.
Gagal ginjal akut karena penyakit pada ginjalnya sendiri dapat dicurigai jika sebelumnya terjadi kondisi yang menyebabkan aliran darah ke ginjal terganggu dan menyebabkan ginjal rusak. Jika kerusakan ginjal dicurigai karena bahan-bahan yang bersifat toksik terhadap ginjal, maka dapat ditelusuri riwayat penggunaan obat-obatan sebelumnya atau penyakit-penyakit yang dapat menghasilkan zat-zat berbahaya bagi ginjal. Nyeri pinggang juga dapat menyertai jika gagal ginjal disebabkan kelainan pembuluh darah ginjal atau peradangan pada ginjal.
Penyebab postrenal dapat memberikan gejala nyeri pinggang dan nyeri suprapubik (nyeri di daerah perut bawah) karena pembesaran kandung kencing dan saluran kencing. Nyeri yang bersifat hilang timbul dan menjalar sampai ke kantong zakar biasanya disebabkan oleh sumbatan akut pada saluran kencing. Jika dicurigai pembesaran prostat sebagai penyebab gagal ginjal akut, dapat dicari riwayat sering kencing malam hari, frekuensi kencing yang meningkat dan pada pemeriksaan ditemukan prostat yang membesar.
Gejala gagal ginjal kronik
Pada tahap awal gagal ginjal kronik, mungkin tidak ditemukan gejala klinis karena ginjal masih bisa beradaptasi dalam menjalankan fungsinya. Pada tahap lanjut, gagal ginjal kronis dapat menyebabkan anemia dengan gejala lemas, letih, lesu dan sesak napas. Terjadi penumpukan cairan tubuh yang lebih banyak lagi sehingga menyebabkan pembengkakan seluruh bagian tubuh. Beberapa pasien memberikan gajala yang disebabkan keadaan uremik (kadar urea dalam darah yang meningkat urea) yakni mual, muntah dan perubahan status mental (ensefalopati), disertai ketidakseimbangan elektrolit. Pemeriksaan USG ginjal dapat membantu dalam mendiagnosis gagal ginjal kronis.
Gejala gagal ginjal akut
Ciri gagal ginjal akut berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya: apakah prerenal, renal atau postrenal.
Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh kondisi prerenal biasanya memberikan gejala rasa haus dan pusing saat perubahan posisi tubuh (ortostatik) karena penurunan tekanan darah, denyut nadi yang cepat (>100x/menit), bibir kering, dan produksi keringat berkurang.
Gagal ginjal akut karena penyakit pada ginjalnya sendiri dapat dicurigai jika sebelumnya terjadi kondisi yang menyebabkan aliran darah ke ginjal terganggu dan menyebabkan ginjal rusak. Jika kerusakan ginjal dicurigai karena bahan-bahan yang bersifat toksik terhadap ginjal, maka dapat ditelusuri riwayat penggunaan obat-obatan sebelumnya atau penyakit-penyakit yang dapat menghasilkan zat-zat berbahaya bagi ginjal. Nyeri pinggang juga dapat menyertai jika gagal ginjal disebabkan kelainan pembuluh darah ginjal atau peradangan pada ginjal.
Penyebab postrenal dapat memberikan gejala nyeri pinggang dan nyeri suprapubik (nyeri di daerah perut bawah) karena pembesaran kandung kencing dan saluran kencing. Nyeri yang bersifat hilang timbul dan menjalar sampai ke kantong zakar biasanya disebabkan oleh sumbatan akut pada saluran kencing. Jika dicurigai pembesaran prostat sebagai penyebab gagal ginjal akut, dapat dicari riwayat sering kencing malam hari, frekuensi kencing yang meningkat dan pada pemeriksaan ditemukan prostat yang membesar.
Gejala gagal ginjal kronik
Pada tahap awal gagal ginjal kronik, mungkin tidak ditemukan gejala klinis karena ginjal masih bisa beradaptasi dalam menjalankan fungsinya. Pada tahap lanjut, gagal ginjal kronis dapat menyebabkan anemia dengan gejala lemas, letih, lesu dan sesak napas. Terjadi penumpukan cairan tubuh yang lebih banyak lagi sehingga menyebabkan pembengkakan seluruh bagian tubuh. Beberapa pasien memberikan gajala yang disebabkan keadaan uremik (kadar urea dalam darah yang meningkat urea) yakni mual, muntah dan perubahan status mental (ensefalopati), disertai ketidakseimbangan elektrolit. Pemeriksaan USG ginjal dapat membantu dalam mendiagnosis gagal ginjal kronis.